Ruang Artikel
Baca artikel tentang Mental secara lengkap di sini
Depresi Perjuangan Sunyi Keseharian
Penderita depresi sering kali merasa tenggelam dalam perasaan hampa yang sulit diungkapkan. Depresi bukan sekadar kesedihan biasa, melainkan gangguan serius yang memengaruhi keseharian. Penderita depresi mengalami kesulitan untuk menikmati aktivitas yang dulunya menyenangkan, yang kemudian berdampak pada kehidupan sosial dan pekerjaan. Depresi tidak hanya menyerang pikiran, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik secara keseluruhan. Memahami gejala depresi sebagai gangguan yang serius menjadi langkah pertama dalam penanganan (Depresi Perjuangan Sunyi Keseharian).
Mengatasi Stres Keseimbangan Hidup
Penderita stres sering merasakan tekanan mental yang berat, yang mengganggu keseimbangan hidup mereka. Stres bisa datang dari berbagai aspek kehidupan. Penderita stres mungkin merasa tertekan oleh pekerjaan, hubungan, atau tanggung jawab sehari-hari. Meskipun stres bisa memotivasi, terlalu banyak stres dapat mengarah pada kelelahan dan masalah kesehatan, kendatipun begitu Stres yang terus-menerus mempengaruhi fisik dan mental, berbeda dari depresi sehingga sangat penting untuk mengenali gejalanya agar dapat teratasi. (mengatasi stres keseimbangan hidup)
Narcissistic personality disorder (NPD) termasuk Gangguan Jiwa
ICD-X kini mencantumkan Narcissistic Personality Disorder (NPD) sebagai salah satu gangguan jiwa dengan kode F60.81.. Menurut penelitian dari Universitas Cambridge, gangguan ini termasuk masalah mental serius. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, kondisi ini memperburuk kesehatan mental pengidapnya. Depresi sering terjadi ketika pengidap merasa gagal mendapatkan perhatian atau menghadapi kritik. Di balik rasa superior mereka, kekecewaan mendalam ini bisa berkembang menjadi depresi yang lebih berat. Oleh karena itu, penanganan tepat sangat penting untuk mencegah dampak lanjutan.
Self-diagnosis yang Membutakan Gen-Z
Trend Diagnosa Mandiri. Gen Z semakin sering melakukan Self-diagnosis menjadi Trend terkait kepribadian dan gangguan mental seperti introvert, ekstrovert, bipolar, dan anti sosial. Remaja mudah menyebut diri introvert hanya karena nyaman sendiri, padahal introversi melibatkan lebih dari sekadar preferensi sosial. Mereka juga sering keliru menganggap ekstroversi hanya sebagai kecenderungan bersosialisasi, meski ini juga terkait dengan cara seseorang mendapatkan energi dari interaksi sosial.