Bipolar Antara Dua Kutub

Oleh Ruang Nakes TBS.Zero
10 Desember 2024
z

Bipolar (perjuangan manusia di antara dua kutub) adalah gangguan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, yang beralih antara fase manik dan depresi. Pada fase manik, penderita bipolar sering merasa sangat euforia, berenergi tinggi, dan cenderung mengambil keputusan impulsif. Sebaliknya, fase depresi membawa perasaan sedih yang mendalam, kehilangan energi, serta ketidakmampuan untuk menikmati aktivitas sehari-hari. Kombinasi dari dua fase ini menjadikan bipolar sebuah kondisi kompleks yang mempengaruhi kualitas hidup penderita secara signifikan. (bipolar antara dua kutub)

Dalam kehidupan sehari-hari, bipolar mempengaruhi tidak hanya suasana hati, tetapi juga pola pikir dan perilaku penderita. Penderita bipolar sering kali merasa sulit untuk mempertahankan rutinitas karena perubahan suasana hati yang mendadak. Fase manik dapat membuat mereka sangat produktif, namun juga membuat mereka sulit tidur atau berhenti bekerja, sementara fase depresi dapat menghalangi mereka untuk melakukan kegiatan paling dasar sekalipun. Karena itulah, bipolar sering kali mengganggu hubungan interpersonal, pekerjaan, dan tanggung jawab sosial lainnya.(bipolar antara dua kutub)

Pengelolaan bipolar memerlukan pendekatan yang menyeluruh, termasuk terapi psikologis dan farmakologis. Dokter biasanya meresepkan obat penstabil suasana hati kepada penderita bipolar untuk mengurangi intensitas perubahan mood, memicu perjuangan di antara dua kutub. Terapi kognitif perilaku (CBT) juga membantu penderita bipolar untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif. Serta mengembangkan strategi untuk menghadapi gejala manik atau depresi. Penderita bisa hidup lebih stabil dengan pengobatan bipolar yang tepat untuk mengendalikan gejala yang muncul, sehingga penderita bisa hidup lebih stabil meskipun bipolar tidak bisa disembuhkan.

Baca Juga : Bipolar Asli, Bukan Sekedar Self-Diagnose

Peran Keluarga Terhadap Bipolar (perjuangan manusia di antara dua kutub)

Penderita bipolar menjalani hidup yang lebih baik dengan Keluarga dan dukungan sosial sangat penting dalam membantu. Penderita menerima dukungan emosional dari keluarga dan teman, yang menciptakan rasa aman serta mengurangi perasaan terisolasi. Komunikasi yang terbuka tentang kondisi bipolar juga dapat mengurangi konflik di dalam keluarga dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan emosional penderita. Dalam banyak kasus, penderita bipolar mengalami perasaan tidak dipahami, dan hal ini bisa memperburuk gejala depresi.

Sayangnya, di masyarakat, masih banyak stigma yang melekat pada gangguan bipolar, perjuangan manusia di antara dua kutub. Banyak yang masih menganggap bipolar sebagai sekadar “perubahan suasana hati” biasa. Padahal sebenarnya bipolar adalah gangguan mental yang kompleks dan memerlukan penanganan medis yang serius. Edukasi masyarakat tentang bipolar sangat penting untuk mengurangi stigma ini. Memahami bahwa bipolar adalah kondisi medis yang sama seriusnya dengan penyakit fisik lainnya adalah langkah penting dalam memberikan dukungan yang efektif bagi penderita.

Secara keseluruhan, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan sosial yang memadai, penderita bipolar dapat mengelola kondisi mereka dengan baik. Penderita merasa lebih didukung dalam perjuangannya bukan hanya perubahan suasana hati ketika memahami bipolar sebagai gangguan serius. Edukasi yang luas tentang bipolar menciptakan lingkungan inklusif dan mendukung, membantu penderita menjalani hidup lebih stabil dan positif. (TBSZero)

Baca Juga : Kepribadian, Emosi dan, Kesehatan Mental 

Kategori:

Psikologi