Ruang Artikel
Baca artikel tentang Disorder secara lengkap di sini
Bipolar Antara Dua Kutub
Penderita bisaBipolar (perjuangan manusia di antara dua kutub) adalah gangguan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, yang beralih antara fase manik dan depresi. Pada fase manik, penderita bipolar sering merasa sangat euforia, berenergi tinggi, dan cenderung mengambil keputusan impulsif. Sebaliknya, fase depresi membawa perasaan sedih yang mendalam, kehilangan energi, serta ketidakmampuan untuk menikmati aktivitas sehari-hari. Kombinasi dari dua fase ini menjadikan bipolar sebuah kondisi kompleks yang mempengaruhi kualitas hidup penderita secara signifikan.
Sifat Acuh Kepribadian Merusak
Sifat acuh, tak acuh-seringkali dianggap sebagai sikap yang tidak berbahaya. Namun, ketika ketidakpedulian ini tumbuh dan menjadi kebiasaan yang konsisten, hal itu dapat berujung pada gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian ini dikenal sebagai schizoid personality disorder (SPD) menjadikan Sifat Acuh Kepribadian Merusak. Orang dengan SPD cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan tidak menunjukkan emosi yang kuat terhadap orang lain. Sikap ini tidak hanya memengaruhi hubungan sosial, tetapi juga dapat memicu isolasi yang berkepanjangan dan depresi.
Bipolar Asli, Bukan Sekedar Self-Diagnose
Tren self-diagnose semakin populer di era digital ini, di mana informasi kesehatan mental mudah diakses oleh masyarakat luas. Namun, fenomena ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman serius tentang gangguan kesehatan mental, terutama pada kasus bipolar. Bipolar adalah gangguan suasana hati yang nyata, melibatkan perubahan ekstrem antara depresi dan mania. Sayangnya, tren self-diagnose yang berkembang sering kali mereduksi kondisi ini menjadi sekadar perubahan suasana hati sementara, yang jauh dari realitas klinis, bukan sekedar self-diagnose.
Narcissistic personality disorder (NPD) termasuk Gangguan Jiwa
ICD-X kini mencantumkan Narcissistic Personality Disorder (NPD) sebagai salah satu gangguan jiwa dengan kode F60.81.. Menurut penelitian dari Universitas Cambridge, gangguan ini termasuk masalah mental serius. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, kondisi ini memperburuk kesehatan mental pengidapnya. Depresi sering terjadi ketika pengidap merasa gagal mendapatkan perhatian atau menghadapi kritik. Di balik rasa superior mereka, kekecewaan mendalam ini bisa berkembang menjadi depresi yang lebih berat. Oleh karena itu, penanganan tepat sangat penting untuk mencegah dampak lanjutan.
Self-diagnosis yang Membutakan Gen-Z
Trend Diagnosa Mandiri. Gen Z semakin sering melakukan Self-diagnosis menjadi Trend terkait kepribadian dan gangguan mental seperti introvert, ekstrovert, bipolar, dan anti sosial. Remaja mudah menyebut diri introvert hanya karena nyaman sendiri, padahal introversi melibatkan lebih dari sekadar preferensi sosial. Mereka juga sering keliru menganggap ekstroversi hanya sebagai kecenderungan bersosialisasi, meski ini juga terkait dengan cara seseorang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
Introvert Dengan Antisosial? Memang Sama?
Introvert itu bukan sifat atau gangguan kepribadian yang tidak mau berbicara, Introvert adalah Sifat dari individu yang bertindak diam namun kemudian masih bisa dan mau berbicara baik di depan umum maupun pada individu kain. Yang tidak mau ngomong, ngobrol, berbicara itu bukan Introvert, tapi Antisosial.
AWAS!! Narsis dapat mendekati Gangguan Kejiwaan (NPD)
Awas!! Narsis atau Narcissistic personality disorder (NPD) adalah kondisi psikologis kompleks yang ditandai dengan pola grandiositas, kebutuhan akan pengakuan, dan kurangnya empati. Individu dengan NPD sering kali mengalami gangguan dalam kehidupan sosial dan pekerjaan karena mereka cenderung memusatkan perhatian pada diri sendiri dan mengabaikan perasaan orang lain. Selain itu, kondisi ini dapat memperburuk gangguan mental lainnya, seperti waham, depresi, atau kecemasan.